Sejarah Bonsai (History of Bonsai)
Bonsai (盆栽) adalah tanaman atau pohon yang dikerdilkan di dalam pot dangkal dengan tujuan membuat miniatur dari bentuk asli pohon besar yang sudah tua di alam bebas. Penanaman (sai, 栽) dilakukan di pot dangkal yang disebut bon (盆). Istilah bonsai juga dipakai untuk seni tradisional Jepang dalam pemeliharaan tanaman atau pohon yang ditanam didalam pot dangkal, dan apresiasi keindahan bentuk dahan, daun, batang, dan akar pohon, serta pot dangkal yang menjadi wadah, atau keseluruhan bentuk tanaman atau pohon.
Seni bonsai ini
mencakup berbagai teknik pemotongan dan pemangkasan tanaman,
pengawatan (pembentukan cabang dan dahan pohon dengan melilitkan kawat atau
membengkokkannya dengan ikatan kawat), serta membuat akar menyebar. Pembuatan bonsai memakan
waktu yang lama dan melibatkan berbagai macam pekerjaan, antara lain pemberian pupuk, pemangkasan, pembentukan
tanaman, penyiraman, dan penggantian pot dan tanah. Tanaman atau pohon
dikerdilkan dengan cara memotong akar dan rantingnya.
Meskipun kata 'Bon-sai' adalah bahasa Jepang, seni yang dideskripsikannya berasal dari kekaisaran China. Pada tahun 700 M, orang China telah memulai seni 'pun-sai' dengan menggunakan teknik khusus untuk menanam pohon kerdil dalam wadah.
Awalnya hanya kalangan elit masyarakat yang mempraktikkan pun-tsai dengan spesimen yang dikumpulkan asli dan pepohonan yang tersebar di seluruh China sebagai hadiah mewah. Selama periode Kamakura, periode di mana Jepang mengadopsi sebagian besar merek dagang budaya Tiongkok, seni menanam pohon dalam wadah diperkenalkan ke Jepang. Bonsai yang dikembangkan Jepang di sepanjang garis tertentu karena pengaruh Buddhisme Zen dan fakta bahwa Jepang hanya berukuran 4% dari daratan China. Kisaran bentuk lanskap dengan demikian jauh lebih terbatas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar